13 Ribu Pecalang Bali Deklarasi Tolak Preman Berkedok Ormas: “Kami Garda Terdepan Jaga Bali!”

0
354
Foto: Gelar Agung Pecalang Bali, (17/5).

DENPASAR, KEN-KEN – Sebanyak 13.000 pecalang dari 1.500 desa adat se-Bali mendeklarasikan penolakan keras terhadap aksi premanisme yang berkedok organisasi kemasyarakatan (ormas). Deklarasi tersebut berlangsung dalam acara Gelar Agung Pecalang yang digelar di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Denpasar, Sabtu (17/5).

Dalam pernyataan resminya, Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali atau Bendesa Agung, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, menegaskan bahwa pecalang merupakan benteng adat dan budaya Bali yang telah eksis sejak zaman leluhur. Ia menolak keras segala bentuk kriminalitas dan aksi anarkis yang dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan ormas.

“Pecalang Bali sejak leluhur sudah menjaga Bali, nindihin gumi Bali. Kami menolak kriminalisme, premanisme, dan sikap anarkis yang dilakukan oleh preman berbaju ormas,” tegasnya.

Tiga Poin Deklarasi Pecalang Bali:

  1. Menolak kehadiran ormas yang berkedok menjaga ketertiban, namun melakukan tindakan kekerasan, intimidasi, dan premanisme yang meresahkan masyarakat.
  2. Mendukung penuh TNI/Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Bali.
  3. Mendorong penindakan tegas terhadap ormas yang terlibat tindakan kriminal, serta menyatakan komitmen menjaga keamanan melalui sistem Sipandu Beradat dan Bankamda.

Menurut Ida Penglingsir Agung, deklarasi ini merupakan respons nyata terhadap maraknya fenomena ormas yang menyimpang dari nilai-nilai kedamaian dan ketertiban Bali. Ia menekankan bahwa desa adat bersama pecalang telah lama menjadi pilar keamanan lokal, bersinergi dengan aparat TNI dan Polri.

“Pecalang bukan hanya simbol budaya, tetapi kekuatan nyata menjaga keamanan berbasis kearifan lokal. Kami tidak butuh preman berkedok ormas. Pecalang dan aparat negara cukup menjaga Bali tetap aman dan damai,” tambahnya.

ADVERTIZING/FRONX/SUZUKI/V/2025

Selain itu, Ketua MDA juga menyoroti pentingnya perhatian dari pemerintah daerah terhadap kesejahteraan pecalang. Ia menyampaikan bahwa komunikasi dengan pihak pemerintah provinsi terus dibangun, termasuk menyangkut pemberian insentif bagi pecalang yang selama ini bekerja tanpa pamrih demi menjaga marwah adat dan ketentraman Bali.

[Ken]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here