Universitas Warmadewa Melaksanakan MoU Dengan Korea Legislation Research Institute

0
520
Foto: Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali, Prof. Dr. Drs. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti, M.Si, hadir dalam MoU antara Universitas Warmadewa dengan Korea Legislation Research Institute (hereafter “KLRI”), (25/4).

DENPASAR, KEN-KEN – Kerjasama (MoU) antara Universitas Warmadewa dengan Korea Legislation Research Institute (hereafter “KLRI”), dan Penandatanganan MoA antara Fakultas Pascasarjana (FPs) Unwar dengan Korea Legislation Research Institute (hereafter “KLRI”) dan FH Unwar dengan Korea Legislation Research Institute (hereafter “KLRI”). MoU dan MoA ini terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Jumat, (25/4/2025), di Ruang Sri Wijaya Mahadewi, Fakultas Pascasarjana Unwar.

Penandatanganan kerjasama oleh Rektor Universitas Warmadewa, Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, MP., dilakukan pada acara Seminar Internasional Fakultas Pascasarjana (FPs) Universitas Warmadewa  (Unwar), bekerjasama dengan  Law School Hankuk University Foreign Studies Korea, UITM Malaysia, Korea Legislation Reseach Institute.

Foto: Rektor Universitas Warmadewa, Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, MP., Prof. Dr. Heemoon Jo dari Hankuk University, Korea Selatan.

Dalam MoU ini hadir Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali, Prof. Dr. Drs. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti, M.Si., Dekan Fakultas Pascasarjana, Prof. Ni Luh Made Mahendrawati, S.H., M.H., Dekan Fakultas Hukum, Dr. Ni Made Jayasenastri, S.H., M.H., Wakil Dekan, Bidang Pengendali mutu, Dosen dan mahasiswa.

Dekan Fakultas Pascasarjana Universitas Warmadewa Prof. Dr. Ni Luh Made Mahendrawati, SH.,M.Hum., mengapresiasi dan mengucapkan selamat datang di Universitas Warmadewa kepada para narasumber pada acara ini. Ia mengatakan kedepannya Unwar khususnya FPs ingin terus menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan di luar negeri. Ia berharap FPs dapat membangun kerjasama di bidang pendidikan, penelitian, seminar dan pelatihan serta pengabdian kepada masyarakat.

“Saya juga berharap acara ini diadakan setiap tahunnya, untuk menambah pengetahuan kita dan bertukar budaya bagi negara-negara melalui kegiatan seminar internasional ini,” ungkapnya.

“Saya juga berharap melalui kerjasama ini dapat menambah pengetahuan dan bertukar budaya dengan negara-negara melalui kegiatan seminar internasional ini,” ungkapnya.

Baca Juga  FPs Unwar Gelar Seminar Internasional, Angkat Isu Lingkungan dan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan

Sementara Rektor Unwar, Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, MP., dalam sambutannya mengatakan konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan muncul karena adanya dampak-dampak negatif dari kegiatan pariwisata, terutama pada masa pertumbuhan dan perkembangan pariwisata massal di berbagai destinasi pariwisata di dunia. Pariwisata massal sangat identik dengan perencanaan yang buruk, tidak terkendali (sporadis), dan terkesan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi atau materialisme, sehingga seringkali dapat menggerogoti atau mengurangi daya dukung, baik sumber daya alam maupun sumber daya sosial budaya. Dampak-dampak negatif tersebut dapat merusak keberlanjutan ekonomi masyarakat dalam jangka panjang.

“Pariwisata massal sangat identik dengan perencanaan yang buruk, tidak terkendali (sporadis), dan terkesan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi atau materialisme. Sehingga seringkali dapat menggerogoti atau mengurangi daya dukung, baik sumber daya alam, maupun sumber daya sosial budaya,” katanya.

Oleh karena itu, munculah konsep pembangunan pariwisata berkelanjutan yang diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif dari pembangunan pariwisata dalam jangka panjang. Sehingga upaya pengelolaan pariwisata dengan mewujudkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, dan sumber daya pariwisata senantiasa bernilai dari generasi ke generasi, serta keseimbangan antara manfaat ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan nilai-nilai sosial budaya dapat terwujud.

Baca Juga  HUT OTDA ke-29, Walikota Jaya Negara Terima Penghargaan Nasional Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dengan Kinerja Tinggi

Ia berharap dengan adanya seminar ini dapat menjadi pembelajaran berharga bagi semua yang terlibat, dan semoga membuka peluang baru untuk masa depan.

Sejalan dengan hal itu Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali, Prof. Dr. Drs. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti, M.Si., mengatakan mengatakan Ekowisata merupakan salah satu urgensi yang harus segera ditindak untuk melindungi pulau ini. Seperti yang diketahui, ada pembangunan pariwisata yang sangat besar yang merusak tebing, hutan, pantai, dan bahkan gunung demi pariwisata. “Kita berkumpul di sini untuk belajar lebih banyak tentang bagaimana kita dapat hidup berdampingan dengan alam.

‘Ini bukan hanya membangun pariwisata yang berkelanjutan tetapi juga menciptakan rumah bagi semua makhluk,” ungkapnya.

Lebuh lanjut Prof. Wisnumurti mengingatkan, “Masalah kita saat ini adalah kita mencoba mengukur segala sesuatu yang ingin kita bangun, terutama ketika membangun alam. Ekowisata bukanlah tentang mencoba untuk mendapatkan wisatawan sebanyak mungkin, tetapi menyelamatkan lingkungan terlebih dahulu sebanyak mungkin. Penekanan ekowisata bukanlah tentang mendatangkan wisatawan terlebih dahulu dan alam kemudian, tetapi sebaliknya,” ujarnya.

Ia percaya dengan acara ini merupakan langkah awal untuk bergerak maju dalam mencapai masa depan yang lebih baik bagi lingkungan.

“Semua pembicara hari ini memiliki ide pemikiran yang berharga untuk topik ini dan akan berdampak bagi semua peserta,” pungkasnya.

[Ken]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here