
DENPASAR, KEN-KEN – Pelantikan Pengurus Serikat Media Siber (SMSI) Kota Denpasar oleh Ketua DPD SMSI Provinsi Bali, Emanuel Dewata Oja, Rabu, (16/4/2025), di Gedung Sewaka Dharma, Lumintang, Denpasar.
Dalam pelantikan Pengurus SMSI Denpasar, Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara mengutus perwakilan dari Kominfo Denpasar dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Kominfo Kota Denpasar, Gde Wirakusuma Wahyudi.
Hadir Kepala Badan Kesbangpol Kota Denpasar, Polresta Denpasar, KPU Denpasar, Forkopimda, Pokdarkamtibmas Bhayangkara Provinsi Bali, Pengurus SMSI Tabanan, SMSI Badung, dan Buleleng.
Pelantikan Pengurus SMSI Denpasar ini dirangkai dengan acara Talkshow dengan tema, “Peran Media Dalam Menjaga Kamtibmas di Kota Denpasar”, dengan mengundang narasumber dari Kepala Badan Kesbangpol Kota Denpasar, AA. Ngurah Gede Darma Putra Atmadja, Kabag Ops Polresta Denpasar, Kompol I Nyoman Wiranata, S.H., Ketua Pokdarkamtibmas Bhayangkara Provinsi Bali, Yulianus Yoseph Diaz, dan Ketua SMSI Bali, Emanuel D. Oja.

Surat Keputusan (SK) Susunan Pengurus SMSI Denpasar dibacakan oleh Sekretaris SMSI Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Dibia. Prosesi pelantikan secara resmi dengan menyerahkan pataka oleh Ketua SMSI Bali kepada Ketua SMSI Denpasar, Igo Kleden, dan dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara Pelantikan Pengurus SMSI Denpasar, masa bakti 2025-2028.
Sambutan Walikota Denpasar yang dibacakan oleh Sekretaris Kominfo Kota Denpasar, dan sekaligus membuka acara Talkshow, mengucapkan selamat kepada Pengurus SMSI Denpasar, dan berharap agar selanjutnya dapat bekerja bersama-sama dengan Pemerintah Kota Denpasar, untuk membangun Kota Denpasar dengan spirit Vasudhaiva Kutumbakam, untuk mewujudkan Denpasar Maju.
“Selamat dan semoga sukses, atas nama pemerintah Kota Denpasar, Saya mengucapkan selamat atas pelantikan Pengurus SMSI Kota Denpasar, semoga amanat yang diemban dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan semangat kolaborasi. Media siber sebagai pilar utama dalam penyebaran informasi public, sehingga menjadi sangat strategis bagi pengelola media siber,” kata Jaya Negara
“Tema ini sangat relevan dan konseptual karena keamanan di masyarakat menjadi tanggung jawab bersama. Dengan mendorong partisipasi masyarakat , sehingga pers SMSI menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyampaikan informasi yang benar dan mencerahkan, dan menimbulkan optimism dan rasa solidaritas di masyarakat. Selamat dan sukses kepada SMSI Denpasar,” kata Walikota Denpasar dalam sambutannya dan sekaligus membuka Talkshow oleh SMSI Denpasar.
Sementara Talkshow berjalan dengan sangat interaktif yang di pandu oleh Erwin Suryadharma sebagai moderator, mengatur jalannya talkshow secara panel.
Kaban Kasbangpol Kota Denpasar, Agung Darma, dalam paparannya mengajak SMSI Denpasar untuk bersinergi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam menciptakan kamtibmas.
“Teman-teman SMSI Denpasar saya anggap sebagai semeton (saudara), sehingga sinergitas dan kolaborasi media dengan pemerintah Kota Denpasar dalam menjaga keamanan dan kondusifitas masyarakat Kota Denpasar. Denpasar Kotaku, Denpasar Usahaku,” ujarnya.
Narasumber dari Polresta Denpasar, Kompol I Nyoman Wiranata, SH, menegaskan peran vital kerja sama dengan media dalam menyajikan informasi yang aktual dan faktual.
“Kerja sama media sangat membantu kami dalam menciptakan kamtibmas. Informasi yang ditampilkan secara benar melalui media menjadi pendukung utama tugas kepolisian,” ujarnya.
Sementara itu, Yulianus Yoseph Diaz, Ketua Pokdarkamtibmas Bhayangkara Provinsi Bali, menyoroti pentingnya pengawasan terhadap citizen journalism, khususnya terkait konten viral yang belum terverifikasi. “Kami berharap ada upaya untuk menertibkan konten yang tidak terjamin kebenarannya. Kontrol dari bawah diperlukan agar citizen journalism dapat sejajar dengan standar pers,” ungkapnya. Diaz juga menekankan bahwa keamanan merupakan kebutuhan dasar yang memerlukan keteladanan, dimulai dari hal kecil.
Terakhir Emanuel Dewata Oja, Ketua SMSI Bali, menyoroti perbedaan antara media pers dan media sosial. Ia menyampaikan bahwa 90 persen informasi yang disebarkan oleh wartawan memiliki validitas tinggi karena melalui proses verifikasi dan validasi redaksi. “Di lapangan, sering kali ada irisan yang bertentangan antara informasi dari media sosial dan media pers, sehingga diperlukan kehati-hatian,” jelasnya.
Lebih jauh, Oja mengungkapkan bahwa wartawan dalam konteks pers memiliki fungsi kritik sosial yang penting. “Potensi gangguan kamtibmas yang besar justru berasal dari media sosial, di mana orang bebas berpendapat tanpa regulasi yang jelas. Kritik yang tidak bertanggung jawab menjadi tantangan besar,” tuturnya.
[Ken]