Parade Ogoh-ogoh Kreativitas Generasi Muda Bali Menyambut Hari Raya Nyepi di Desa Padangbulia

0
668
Foto: Tokoh Desa Padangbulia, Dr. I Wayan Rideng saat menghadiri Parade Ogoh-ogoh, (28/3).

SINGARAJA, KEN-KEN – Parade Ogoh-ogoh saat Pangerupukan sehari sebelum Perayaan Nyepi Caka 1947, yang didahului dengan upacara Tawur Kesanga, Sukra (Jumat), 28 Maret 2025 disambut dengan antusias oleh seluruh masyarakat Desa Padangbulia, Kabupaten Buleleng.

Berbagai kreativitas seni budaya di design sedemikian rupa untuk berpartisipasi dalam menyongsong perayaan Nyepi Tahun Baru Caka 1947 dan juga berbarengan dengan hari ulang tahun kota Singaraja yang ke-421. Kota tua di pengujung utara Pulau Bali dengan cakupan wilayah paling luas dan memiliki kepadatan penduduk paling banyak diantara Kabupaten/kota di Bali.

Desa Padangbulia yang merupakan desa tua bertranformasi menjadi desa mengikuti perkembangan jaman seiring dengan peradaban manusia. Suguhan penampilan ogoh-ogoh yang ditampilkan teruma -teruni mewakili banjar adat masing- masing dengan diiringi tetabuhan gamelan beleganjur oleh kalangan para anak muda. Tema yang diusung “sapuh leger”, merupakan tema yang unik yang menceritakan proses kelahiran setiap manusia yang ada dijagat raya ini.

Pragmentasi yang dibidani anak muda penuh kreatif Ketut Tara seorang master seni alumni ISI Denpasar dengan sentuhan tarian dan dandanan penari penuh pesona, menjadikan semua warga, baik anak-anak, remaja, para orang tua, dan tetua desa tumpah ruah memberikan tepuktangan ketika penampilan pragmen tari melewatinya.

Baca Juga  HUT ke-421 Kota Singaraja Moment Peluncuran Program 100 Hari Kerja

Pementasan ini juga diberikan apresiasi oleh salah satu tokoh asal Desa Padangbulia, I Wayan Rideng yang merupakan akademisi di Universitas Warmadewa. Sosok dan figur yang telah dikenal luas, menyatakan salut dan bangga atas inovasi dan kreativitas yang ditunjukan para muda-mudi di desanya.

Menurutnya para generasi muda yang saat ini melekat dengan stigma larut dengan medsos dan hanya asik bermain game, pemuda di desa tidak demikian. Hal ini ditunjukan dengan jauh-jauh hari telah mempersiapkan diri untuk berlatih dan membuat ogoh-ogoh menunjukan rasa tanggung jawab sebagai generasi penerus.

Baca Juga  Sambut Nyepi, Bupati Sutjidra Ajak Masyarakat Buleleng Tingkatkan Solidaritas dan Toleransi

“Generasi muda saat ini memiliki kesadaran akan pemahamannya dalam menjaga adat dan budaya Bali, untuk selalu melestarikan seni dan budayanya,” imbuh Wayan Rideng yang sering menghiaai avara di TV selalu narasumber dan catatan buletin yang dibuat oleh beberapa media massa.

Selanjutnya, dalam memberikan motivasi bagi muda-mudi, hasil karya ogoh-ogoh yang dibuatnya diikutkan sebagai peserta lomba ogoh-ogoh yang dilombakan oleh pemerintah Kabupaten Buleleng.

Pada akhir percakapannya, dia berharap bahwa momentum apa pun, wajib memberikan kesempatan kepada para pemuda-pemudi desa dan selalu memberikan ruang untuk berkreasi dengan karya inovatif, sebagaimana tuntutan jaman.

[Ken]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here