Catatan BPBD Bali 2024, 39 Kejadian Bencana Didominasi Oleh Bencana Cuaca Ekstrem

0
492
Foto: Kalaksa BPBD Provinsi Bali, Made Rentin

DENPASAR, KEN-KEN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mencatat ada 39 (tiga puluh sembilan) kejadian bencana di wilayah yang tersebar di kabupaten/kota di Bali selama tahun 2024, yang didominasi oleh bencana cuaca ekstrem.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, (31/12/2024)  menyampaikan dampak dari kejadian tersebut meliputi 33 (tiga puluh tiga) orang meninggal dunia, 21 (dua puluh satu) orang luka-luka, kebakaran hutan dan lahan seluas 295,33 hektar, serta 398 (tiga ratus sembilan puluh delapan) unit bangunan rusak.

Total kerusakan yang ditaksir mencapai Rp11.882.402.000,00 (sebelas miliar delapan ratus delapan puluh dua juta empat ratus dua ribu rupiah). Sebagai perbandingan, pada tahun 2023 tercatat dampak bencana sebanyak 11 (sebelas) orang meninggal dunia dan 37 (tiga puluh tujuh) orang luka-luka. Selain itu, sebanyak 931 (sembilan ratus tiga puluh satu) unit bangunan rusak dengan total kerusakan mencapai Rp63.758.281.000,00 (enam puluh tiga miliar tujuh ratus lima puluh delapan juta dua ratus delapan puluh satu ribu rupiah).

Sama seperti tahun 2023, kejadian bencana pada tahun 2024 juga didominasi oleh cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem masih menjadi jenis bencana yang paling sering terjadi. Fenomena La Nina yang berlangsung pada tahun 2023 mempengaruhi eskalasi dampak bencana, sehingga kerusakan yang dialami lebih besar.

Baca Juga  Walikota Jaya Negara Hadiri Natal Bersama Sekaligus Resmikan Gedung Pastoran Gereja Katholik Santo Petrus Munang Maning

Namun pada tahun 2024, dampak kejadian bencana relatif lebih kecil. Hal ini dipengaruhi oleh fenomena La Nina yang lebih lemah serta adanya upaya mitigasi yang semakin efektif. Partisipasi aktif dari seluruh komponen perangkat daerah tingkat provinsi hingga kabupaten/kota dan masyarakat, menunjukkan peningkatan dalam mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Seluruh kejadian bencana sepanjang tahun 2024 menjadi perhatian utama BPBD Provinsi Bali untuk terus meningkatkan upaya mitigasi dan respons cepat terhadap bencana.

Langkah-langkah strategis terus diambil guna meminimalkan dampak bencana serta melindungi masyarakat Bali secara menyeluruh. Dalam upaya peningkatan kapasitas respon lembaga terkait penanggulangan kejadian/bencana, BPBD Provinsi Bali mendistribusikan logistik ke kabupaten/kota untuk tahun 2024 sebanyak 2.448 (dua ribu empat ratus empat puluh delapan) paket/barang.

Pemerintah Provinsi Bali menyediakan anggaran sebesar Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah) untuk penyaluran bantuan rehabilitasi dan rekontruksi korban bencana/musibah. Sampai dengan bulan Desember 2024, anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp7.279.500.000,00 (tujuh miliar dua ratus tujuh puluh sembilan juta lima ratus ribu rupiah), dengan rincian : a. Jembrana : Rp 357.800.000,00 b. Tabanan : Rp 1.195.000.000,00 c. Badung : Rp – d. Denpasar : Rp 69.000.000,00 e. Gianyar : Rp – f. Klungkung : Rp 246.000.000,00 g. Bangli : Rp 2.395.500.000,00 h. Karangasem : Rp 1.848.500.000,00, i. Buleleng : Rp 1.167.700.000,00.

Provinsi Bali mendapat dukungan dari berbagai stakeholder seperti dukungan Pemerintah Australia melalui Sub-Nasional Siap Siaga Team Bali, dukungan Pemerintah Jepang melalui Asia Pacific Alliance for Disaster Management (APAD) Indonesia dan dukungan World Bank melalui Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP).

Baca Juga  Pj Gubernur Mahendra Jaya Hadiri Musrenbangnas RPJMN 2025–2029, Dengarkan Arahan dari Presiden Prabowo

Dalam rangka meningkatkan ketangguhan pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana serta mengurangi risiko bencana, BPBD Provinsi Bali merumuskan dua program utama.

Pertama, adalah Program Penanggulangan Bencana yang berfokus pada mitigasi, kesiapsiagaan, respons darurat dan pemulihan pasca bencana. Kedua, Program Penunjang yang mendukung pelaksanaan penanggulangan bencana melalui penguatan koordinasi, pengelolaan sumber daya, serta peningkatan kapasitas lembaga dan masyarakat.

Daftar capaian/realisasi program tahun 2024 Untuk mengurangi risiko dan dampak bencana di Bali, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Meningkatkan upaya pemantauan potensi bencana di Provinsi Bali secara langsung maupun dengan memanfaatkan teknologi. b. Mendorong keterlibatan multisektor (dunia usaha, masyarakat, akademisi dan media) dalam membantu upaya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. c. Mendorong diversifikasi sumber air, termasuk pengelolaan air hujan dan konservasi sumber daya air. d. Menerapkan praktik pertanian dan pengelolaan lahan yang lebih berkelanjutan untuk mengurangi risiko kebakaran. e. Investasi dalam infrastruktur pengurangan risiko bencana. f. Meningkatkan pendidikan dan kesadaran masyarakat mengenai bahaya kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan. g. Meningkatkan kewaspadaan terhadap fenomena cuaca ekstrem seperti angin puting beliung, angin kencang, hujan deras periode singkat dan kekeringan pada peralihan musim.

BPBD Provinsi Bali terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam menyelenggarakan kegiatan penanggulangan bencana. Dengan dukungan dari semua pihak, diharapkan Bali dapat semakin tangguh dalam menghadapi berbagai ancaman bencana.

[Ken]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here