
DENPASA, KEN-KEN – Tim Pemenangan Jaya Wibawa bersama Relawan Jaya Wibawa, mendatangi Polda Bali untuk melaporkan atas pencemaran nama baik Walikota dan Wakil Walikota Denpasar, Jaya Negara dan Arya Wibawa yang viral di media sosial, Kemis, (12/9).
Ketut Suteja Kumara sebagai Tim Pemenangan Jaya Wibawa, sampai di Polda langsung menuju Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus), menyampaikan bahwa pemilik akun misterius ini telah melakukan pencemaran nama baik yang serius.
“Kami sangat terkejut dan langsung mengambil langkah hukum untuk meluruskan informasi ini. Publik perlu tahu bahwa Jaya Wibawa tidak pernah terlibat dalam promosi judi online. Sebagai Walikota dan Wakil Walikota Denpasar, integritas dan nama baik mereka harus dilindungi,” ujar Suteja Kumara yang kembali menjadi anggota legislatif DPRD Kota Denpasar, 2024-2029.
Baca juga:
Kedatangan Suteja Kumara bersama anggota Tim Pemenangan Jaya Wibawa dan Relawan Jaya Wibawa untuk mengklarifikasi sekaligus melaporkan pencemaran nama baik Walikota dan Wakil Walikota Denpasar. Akun ini telah menyebar dan viral di media sosial khususnya di Facebook dan diteruskan secara berantai di grup-grup Whatsapp.
“Kita harus memberi edukasi kepada masyarakat tentang bahaya hoaks dengan mencatut nama dan gambar pejabat publik untuk tujuan tidak baik dan ilegal seperti ini sangat mengganggu,” ujar Suteja dan berharap agar Polda Bali dapat menindaklanjuti laporan ini.
Pihaknya berharap agar ketemu pelakunya sehingga ada efek jera, dan tidak ada lagi hal-hal seperti ini dikemudian hari.
Tim Pemenangan yang turut hadir dalam pelaporan ke Polda Bali, Ida Bagus Wirajaya, dan Made Kondra dari PDI Perjuangan, Made Sukarmana dari Partai Demokrat yang juga anggota DPRD Kota Denpasar, dan perwakilan dari Relawan Jaya Wibawa, Kadek Arta.
Sementara Ketua Relawan Jaya Wibawa saat dihubungi mengatakan apa yang menimpa Walikota dan Wakil Walikota sebagai upaya pihak-pihak yang ingin menjatuhkan kredibilitas dan integritas Jaya Negara dan Arya Wibawa, yang kembali diusung sebagai Bacalon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar, pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
“Ini sudah jelas dan bisa dibaca kok upaya pihak-pihak yang ingin menjatuhkan Jaya Wibawa, dan ini sudah kedua kalinya. Tanpa mengurangi niat dan langkah-langkah APH, tentu perlu diantisipasi serangan cyber dari pihak lain. Kami telah berunding untuk membentuk satu divisi cyber yang kami namakan CybeRJW,” pungkasnya.
[Ken]