BADUNG, BALI, KEN-KEN – Kebutuhan akan investasi menimbulkan tantangan khusus dalam meningkatkan infrastruktur air dan sanitasi yang memadai. Forum Air Dunia ke-10 yang diadakan di Bali pada tanggal 18 – 25 Mei dapat menjadi momen untuk merancang mekanisme pendanaan global untuk pengelolaan air.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menyatakan air merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengalokasikan sekitar 3,4 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk air. Namun, ia menilai jumlah tersebut relatif kecil dibandingkan dengan kebutuhan investasi tahunan di sektor air dan sanitasi.
Baca Juga :
< Makan Malam Penyambutan Forum Air Dunia ke-10, Pameran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia
“Dana pemerintah saja tidak akan cukup. Berbagai upaya telah dilakukan di tingkat lokal, desa, nasional, dan global,” kata Sri Mulyani saat Panel Tingkat Tinggi Forum Air Dunia ke-10 di Ruang Nusantara 2, Bali International Convention Center (BICC), Bali, pada Selasa (21 Mei).
Baca Juga :
< Delegasi World Water Forum ke 10 Disuguhkan Atraksi Budaya, Lewat Bali Street Carnival
Lebih lanjut ia menjelaskan, kolaborasi antara pemerintah dan swasta diperlukan untuk mencapai ketahanan air dan sanitasi yang layak. Forum Air Dunia ke-10 diharapkan dapat menjadi platform untuk merumuskan skema pendanaan air yang efektif dan berkelanjutan.
“Banyak lembaga internasional, seperti Bank Dunia, ADB, Bank Pembangunan Afrika, AIIB, Bank Investasi Eropa, dan lainnya, sangat fokus pada air. “Mereka tentu punya portofolio terkait air dan sanitasi,” ujarnya.
(Timmediacenterwwf10)
[blm]