
BADUNG-BALI, KEN-KEN – Forum Air Dunia ke-10 memasuki hari kelima, pada hari Rabu, 22 Mei. Beberapa agenda penting meliputi proses politik, regional, dan tematik. Salah satu dari lima tingkat proses politik terkait dengan kewenangan sungai dan wilayah perairan.
Agenda hari ini akan membahas peluncuran “Bali Basin Action Agenda” yang diharapkan dapat memberikan hasil nyata berupa komitmen dan praktik baik yang mendukung pengelolaan wilayah sungai untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“Setiap negara memiliki masalah dan fokus pengelolaan airnya masing-masing, sehingga pendekatan regional yang komprehensif perlu dilakukan. Terkait proses politik, kebijakan pengelolaan air akan dibahas secara bertahap mulai dari pelaksana melalui otoritas sungai hingga kepala negara,” kata Mohammad Zainal Fatah, Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sekaligus Ketua Panitia Pelaksana Nasional. Sekretariat Forum Air Dunia ke-10.
Baca Juga :
< Indonesia Mendukung Pembentukan Dana Air Global pada Forum Air Dunia ke-10
Sesi diskusi panel tingkat tinggi mengenai kewenangan wilayah sungai akan berlangsung di dua lokasi, yakni Bali International Convention Center (BICC) dan Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) pada Rabu, 22 Mei. Segmen politik ini akan dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia Basuki Hadimuljono dan beberapa menteri yang membidangi sektor perairan, antara lain Menteri Sumber Daya Air Tiongkok Li Guoying, Menteri Sumber Daya Air dan Irigasi Mesir Hani Sewilam, dan Menteri Integrasi dan Pembangunan Daerah Brasil Waldez. Pergi.
Sesi yang sama juga akan dihadiri oleh Presiden Dewan Air Dunia (WWC) Loïc Fauchon, Menteri Peralatan dan Air Maroko dan Presiden Jaringan Internasional Organisasi Wilayah Sungai (INBO) Nizar Baraka, dan beberapa pejabat tinggi wilayah sungai dari negara lain.
Sebelumnya, Forum Air Dunia ke-10 mengadopsi Deklarasi Menteri sebagai hasil nyata dan kemenangan diplomatis bagi Indonesia. Deklarasi tersebut disahkan pada akhir Pertemuan Tingkat Menteri yang dihadiri oleh delegasi dari 106 negara dan 27 organisasi internasional.
Selain Deklarasi Menteri, salah satu capaian forum ini adalah keberhasilan Indonesia menyusun daftar proyek-proyek besar terkait air dari berbagai negara. Daftar ini memuat 113 proyek senilai US$9,4 miliar, termasuk proyek percepatan penyediaan air minum bagi 3 juta rumah tangga dan proyek pengelolaan air limbah domestik untuk 300.000 rumah tangga, yang akan sangat bermanfaat bagi masyarakat di berbagai negara.
(Timmediacenterwwf10)
[blm]