
DENPASAR, KEN-KEN – Pemilu 2024 tinggal satu bulan lagi, namun aktifitas kampanye yang dilakukan Caleg DPD RI yang mewakili Bali tidak segencar yang dilakukan caleg DPRD maupun DPR RI. Seperti yang dilakukan oleh Caleg DPD RI Arsa Linggih saat melakukan sosialisasi di CFD Renon hanya berbekal seratusan tshirt yang bertuliskan Anak Muda Bisa, yang dibagikan kepada masyarakat yang berolahraga, Minggu, (14/1) pagi.
Awak media dari Ken-kenkhabare yang kebetulan ada di CFD Renon, bergegas bersama anak-anak muda menghampiri, kerumunan orang yang membagikan kaos. Namun ada syarat jika ingin mendapatkan kaos, dengan memfollow akun IG @anakmudabisa.id.
Dan ternyata sosok anak muda berperawakan tinggi, badan tegap dan slim ala Ade Rai adalah caleg DPD RI nomer urut #1, Arsa Linggih, bersama tim pemenangannya. Tidak lama kemudian datang Sumarjaya Linggih politisi senior Golkar yang adalah orang tua Arsa Linggih.
Saat diwawancara Arsa Linggih menceritakan ihwal ketertarikannya untuk memilih jalur DPD, menurutnya karena masih muda ingin bertemu dan merangkul lebih banyak anak muda, dan juga tidak terikat oleh partai.
“Saya lagi di CFD bersama istri lagi bagi-bagi kaos, sebagai gerakan anak muda, dengan nama gerakan, anakmuda.id. Bentuk gerakan anak muda yang kami lakukan dalam bentuk kegiatan positif dan inspiratif. Saya memilih jalur DPD karena usia masih muda dan ingin merangkul anak muda sebanyak-banyaknya, kenapa memilih jalur DPD agar bisa merangkul anak muda sih,” ungkap Arsa.
Berkaitan dengan modal utama yang ia miliki dalam maju menjadi caleg DPD, disamping modal finansial, juga adalah bagaimana kita bisa merangkul dan melakukan pendekatan ke masyarakat.
“Memang modal uang salah satu faktor dalam keberhasilan karena membutuhkan biaya. Namun pendekatan yang saya lakukan adalah dengan pendekatan kepada masyarakat langsung. Jadi keinginan mengenal masyarakat itu adalah modal bagi saya,” tambahnya.
Menurutnya pemilihan DPD RI tahun ini cukup berat target suara karena pemilih bertambah dan caleg lebih sedikit jadi memerlukan target suara yang lebih besar.
Baca Juga :
< HUT ke-51 PDI Perjuangan, Megawati Ingatkan Kadernya Perkuat Akar Rumput
Filosopi anak muda bisa yang ia gunakan adalah sebagai tagline anak muda bisa, karena selama ini anak muda diremehkan, namun sebenarnya memiliki kelebihan.
“Kekuatan anak muda tidak boleh diabaikan tapi harus digunakan dengan baik, denga bijak gambaran anak muda Bali, gambaran Bali di masa depan,” jelasnya dengan semangat.
Sedangkan berbicara tentang adat dan budaya Bali menjadi perhatian dari Arsa Linggih karena budaya Bali yang membuat Bali dikenal dunia.
“Penjaga budaya Bali bisa dilihat sehari-hari seperti jajan khas Bali, UMKM Bali dan usaha kuliner khas Bali, agar jangan sampai meninggalkan budaya Bali. Jika ingin SDM nya maju, tanpa meninggalkan budaya Bali. Namun Bali kedepannya harus dikelola dengan baik, dari sisi transportasi dan pengelolaan sampah,” jelas Arsa yang ditemani oleh istri dan ayahnya Sumarjaya Linggih.
Terkait dengan tantangan masyarakat asli Bali akan dampak dari pariwisata itu sendiri, atas harga barang dan kebutuhan pokok yang menjadi cukup mahal dan salah satu penyebab inflasi naik di Bali, keperluan untuk yajna atau upacara sehari-hari.
“Pertumbuhan hanya berpacu di Bali selatan menjadi masalah bersama atas ketimpangan utara selatan, salah satu program saya untuk memperjuangkan Pendidikan dan hak-hak anak, untuk meningkatkan kemampuan SDM melalui pendidikan usaha pemerataan harus dilakukan. Isu bandara Bali utara menurut saya menjadi solusi untuk pemerataan. Ketika ada pemerataan ekonomi maka yang lain seperti pendidikan dan kesehatan akan semakin baik pula,” pungkasnya.
Baca Juga :
< Suzuki Bali, Kembali Gelar Acara Suzuki Day New Year Festival 2024
Di Bali menurut Arsa Linggih, angka pertumbuhan ekonomi Bali kurang baik, karena tidak merata, adanya kesenjangan ekonomi antara Bali utara dan Bali selatan, tidak baik bagi masyarakat Bali. Sehingga hal ini menjadi PR jika ia terpilih sebagai anggota DPD RI mewakili Bali dalam Pemilu 2024.
[Artha]