Siwaratri Malam Renungan Suci dan Mulat Sarira, Pura Agung Jagatnatha Penuh Sesak Oleh Generasi Muda dan Gen-Z

0
828
Foto: Malam Siwalatri di Pura Agung Jagatnatha, Selasa (9/1).

DENPASAR, KEN-KEN – Hari Siwaratri yang jatuh pada Purwaning Tilem Kepitu, satu hari sebelum Tilem sasih Kepitu pada Selasa, (9/1/2024). Hari suci  ini diperingati oleh seluruh umat Hindu di Bali  dengan melakukan persembahyangan di Pura yang ada di wilayah atau wewidangan Desa Adat masing-masing.

Foto: Generasi Muda, Generasi Mileneal dan Gen-Z berduyun datang ke Pura Agung Jagatnatha.

Hari Siwaratri sebagai hari suci yang diyakini oleh umat Hindu sebagai hari istimewa untuk melakukan malam penebusan dosa, perenungan suci dan mulat sarira.

Siwaratri adalah Malam Siwa malam perenungan pada Siwa, Tuhan Yang Maha Esa. Perayaan Siwaratri dilaksanakan pada hari “Caturdasi Tilemmg Sasih Kapitu” yang merupakan malam tergelap (malam ke-14) terjadi selama kurun waktu 1 (satu) tahun.

Baca Juga :

< Pemkot Denpasar Ngaturang Bakti, Renungan Suci dan Mulat Sarira Pada Hari Siwaratri di Pura Agung Jagatnatha Denpasar

Mengambil dari cerita yang dikarang oleh Mpu Tanakung pada masa lalu, diceritakan seorang pemburu bernama Lubdaka seorang pemburu, setelah meninggal atman (roh) memperoleh pengampunan dari Dewa Siwa atas perbuatanya. Semasa hidupnya Lubdaka sering melakukan pembunuhan terhadap binatang untuk memenuhi keinginan dan ambisinya.

Namun keberuntungan atau hal positif yang dilakukan oleh Lubdaka semasa hidupnya melakukan puja pada Dewa Siwa selama semalam suntuk yang dilakukan saat ia berburu dan berada di tengah hutan sampai malam.

Pada malam itu adalah malam Siwaratri, Lubdaka tanpa sadar melakukan puja dengan mengucapkan wakya “Om Nama Shivaya” dan tidak tidur semalam suntuk. Dimana saat itu Dewa Siwa melakukan yoga semedi untuk kesejahteraan umat manusia, alam beserta isinya.

Perayaan Siwaratri di Denpasar seperti yang dilakukan di Pura Agung Jagatnata, dari sore mulai berduyun berdatangan untuk melakukan persembahyangan. Di dalam Pura penuh sesak oleh para generasi muda mileneal dan Gen-Z  untuk melakukan persembahyangan, namun dengan pengaturan yang baik dari para manggala atau petugas, walau sesak tapi terlihat sangat teratur dan lega dan khusuk.

Suara kidung yang dilantunkan oleh sekaa kidung menambah semakin khusuk dan sakral suasana.

Baca Juga :

< Hari Siwalatri Bupati Tabanan Hadiri Odalan Jelih Desa Adat Munduk Bun, Sangketan

Di jaba Pura Agung Jagatnata terlihat masyarakat menumpuk di depan gapura pintu masuk Pura Agung Jagatnata antre untuk menunggu giliran untuk bersembahyang.

Seperti yang disampaikan oleh salah seorang manggala (petugas) yang bertugas mengantarkan jalannya persembahyangan  mengatakan bahwa persembahyangan Siwaratri di mulai dari sore sampai sore keesokan  harinya.

“ Persembahyangan dibuka selama 24 Jam dari tadi sore sampai besok pagi lebar, tetapi masih umat masih bisa melakukan persembahyangan sampai sore harinya,” ujarnya.

Sebelumnya rombongan dari Pemkot Denpasar, Walikota dan Wakil Walikota serta OPD dan Forkopimda melakukan persembahyangan Siwaratri bersama.

[red]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here