Ganjar Pranowo Beri Pendidikan Politik Untuk Mahasiswa Lewat Acara Talkshow “Spill Gagasan Ganjar Pranowo”

0
309
Foto: Bacapres Ganjar Pranowo, S.H., S.I.P., dalam acara Talkshow "Spill Gagasan Ganjar Pranowo", Rabu, (1/11).

Denpasar, ken-kenkhabare.com | Bali Lintas Media

Bacapres Ganjar Pranowo hadir dalam acara Talkshow dengan  tajuk “Spill Gagasan Ganjar Pranowo”, di Muntig Siokan, Sanur, Denpasar, Rabu, (1/11/20230).

Ganjar Pranowo didampingi oleh Ketua DPD PDI Perjuangan I Wayan Koster, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Ketua DPC PDI Perjuangan I Gusti Ngurah Gede dan Bendahara DPC PDI Perjuangan I Ketut Suteja Kumara.

Foto: Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo mengucapkan terima kasih atas kehadiran para mahasiswa, generasi muda, yang  sudah sejak tadi menunggu kedatangannya. Sambil mulai mengajukan pertanyaan ringan kepada para mahasisa, Ganjar bertanya berapa niali IP akademiknya.

Selanjutnya giliran para mahasiswa yang memberikan pertanyaan kepada Ganjar Pranowo, salah satunya dari mahasiswi bernama Dinda mahasisa FISIP Universitas Udayana, terkait dengan 30 persen kuota perempuan, penerapannya tidak sesuai.

“Seringkali hanya sebagai pelengkap saja, bukan nya memberi ruang pada perempuan untuk berkiprah di partai politik kepada mereka,” ujarnya.

Baca Juga :

< Pj Gubernur Mahendra Jaya Tegaskan Penertiban Alat Peraga Kampanye di Lokasi Kunker Presiden Murni Estetika, Dipasang Kembali Setelah Acara Selesai

Pertanyaan lainnya adalah menyoroti dunia Pendidikan, terkait pengangkatan guru terutama di desa-desa masih banyak kekurangan guru.

Mengenai kuota perempuan untuk pendaftaran caleg, caleg yang ketiga harus perempuan dan seterusnya itu adalah afirmasi.

“Tinggal idenya apa, komunitas pendukungnya siapa, agar kemudian si perempuan  bisa jadi.  Itu problemnya seperti tarik ulur, seperti duluan ayam atau telur,” ujarnya. Kalo orang pintar, orang baik masuk politik maka kemungkinan kebijakannya akan baik, jika tidak maka akan diisi oleh orang lain, iklas atau tidak,” tanya Ganjar.

Ganjar sangat mengapresiasi anak-anak muda bahkan memberikan ruang kepada anak muda untuk magang di pemerintahan saat menjadi gubernur.

Mengenai masalah kekurangan guru, atau pengangkatan guru, salah satu solusinya adalah mengangkat tenaga PPPK. Dengan demikian maka masalah kekurangan tenaga pengajar di sekolah yang ada di  desa dapat dipenuhi.  

Foto: Mahasiswa dan generasi muda, influenzer, mengikuti acara Talkshow bersama Ganjar Pranowo, (1/11).

Momen menarik saat seorang influenzer bernama Kavior bertanya kepada Ganjar Pranowo. Sebagai tokoh publik yang dekat dengan masyarakat dalam menyuarakan aspirasi masyarakat.

“Jika Pak Ganjar nantinya terpilih sebagai Presiden apakah boleh dikritik atau anti kritik,” ujarnya disambut tepuk tangan oleh mahasiswa yang hadir.

Usai acara Ganjar Pranowo melayani beberapa pertanyaan dari awak media, mengenai acara yang digelar dengan mahasiswa.

Baca juga :

< Presiden Jokowi Tinjau Pembelajaran Di SMKN 3 Sukawati, Gianyar

“Ternyata pertanyaannya sangat kritis, dan mereka sangat paham persoalan yang ada, dari masalah sampah sampai perhatian pada pendidikan dan guru. Ya itu masalahnya, maka saya ajak anak muda kamu ikut terlibat, ikut berpartisipasi dan ikut praktek menjadi tim saya, atau mau yang lain boleh yang penting adalah pendidikan politik bagi mereka. Ada etikanya, mana moralnya sehingga anak-anak muda mengerti mana yang baik mana yang buruk,” ujarnya.

Lalu dalam kesempatan itu juga ia menanggapi pertanyaan terkait Presiden Jokowi mengundang ketiga capres ke istana negara, beberapa hari lalu.

” Kita bersama berbicara mengenai netralitas agar semua saling bisa menjaga dan sama-sama tidak menggunakan kekuatan instrumen negara yang ada. Itu yang kita berikan masukan kepada Presiden Jokowi, dan setuju,” tegas Ganjar Pranowo.

[art]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here