Keketuaan Indonesia Kuatkan Kolaborasi Antarnegara ASEAN dan Mitra Dialog

0
237
Chief Advisor of The Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) for South East Asia Lili Yan Ing (left) together with The Deputy Director of the Foreign Investment General Agency Vietnam Nguyen Anh Tuan (middle), Department Secretary of Trade and Industry Philippines Alfredo E. Pascual (right) deliver presentation during the second panel discussion n global supply chains and sustainable investment at ASEAN Investment Forum at Hotel Sultan, Jakarta, Saturday (2/9/2023). Media Center of ASEAN Summit 2023/Galih Pradipta/aww. *** Local Caption *** Penasihat Utama The Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) untuk kawasan Asia Tenggara Lili Yan Ing (kiri) bersama Deputi Direktur Jenderal Badan Investasi Asing Kementerian Perencanaan dan Investasi Vietnam Nguyen Anh Tuan (tengah), Sekretaris Departemen Perdagangan dan Industri Filipina Alfredo E. Pascual (kanan) menyampaikan paparannya saat diskusi panel dua terkait rantai pasokan global dan investasi berkelanjutan pada ASEAN Investment Forum di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (2/9/2023). Media Center KTT ASEAN 2023/Galih Pradipta/aww.

Jakarta, ken-kenkhabare.com | Bali Lintas Media –

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan Keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023 akan memperkuat kolaborasi sesama anggota dan mitra dialog ASEAN. Dengan demikian, negara-negara di kawasan Asia Tenggara dapat menghadapi berbagai tantangan perekonomian global saat ini secara bersama.

Menurut Jerry, ASEAN harus mendorong adanya sistem regulasi yang disepakati dan diakui antar sesama anggota dan mitra dialog ASEAN.

“ASEAN juga harus meminimalisasi ketentuan yang mempersulit pelaku usaha untuk mendapatkan keuntungan dari perdagangan intra-ASEAN dan mitra dialog lainnya,” kata Wamendag dalam acara ASEAN Investment Forum 2023 Day 2 yang dikutip melalui siaran pers pada Senin (4/9/2023).

Sistem regulasi yang dimaksud seperti yang tertuang dalam ASEAN Comprehensive Investment Agreement (ACIA) yang mengutamakan empat pilar investasi yakni liberalisasi, perlindungan, promosi, dan fasilitasi.

Keempatnya akan membuat pencapaian perekonomian menjadi terintegrasi dan kohesif.

Dampaknya, masyarakat dapat menikmati pemerataan pembangunan dan pertumbuhan inklusif.

“Hambatan potensial dalam menyederhanakan kebijakan negara anggota ASEAN mungkin berasal dari tahapan pembangunan ekonomi dan industri yang berbeda,” ujarnya.

Dalam mengatasi hal itu, menurut dia, Sekretariat ASEAN dapat memberikan efisiensi yang lebih besar dan implementasi yang efektif dari kegiatan-kegiatan ASEAN dalam mendorong kerja sama regulasi untuk investasi ASEAN yang dapat berinvestasi.

“Sekretariat ASEAN berperan penting dalam memberikan analisis dan rekomendasi strategis kepada ASEAN untuk mempromosikan investasi ASEAN,” ungkap Wamendag.

Diketahui, ASEAN Investment Forum 2023, merupakan agenda tambahan dalam ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) 2023 yang digelar pada 2–7 September 2023.

ABIS merupakan rangkaian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) yang berlangsung dari 5–7 September 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.

Negara yang hadir total ada 22 negara yang hadir, ada 11 negara asean Indonesia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste.

Kemudian, ada sembilan negara yang mitra yang diundang diantaranya Republik Korea, India, Jepang, RRT, New Zealand, Kanada, Australia, Rusia, dan Amerika Serikat (AS).

(Sumber : Tim Media KTT Asean)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here