Denpasar, ken-kenkhabare.com | Bali Lintas Media –
Gubernur Bali I Wayan Koster menerima kunjungan kerja Staf Khusus Utusan Presiden urusan Penanganan Kemiskinan dan Ketahanan pangan, yang juga adalah Plt. Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono, di Jayasabha, Senin, (14/8/2023).
Rombongan tiba pada pkl.13.30 WITA, langsung menuju ruangan rumah jabatan yang sudah ditunggu oleh Gubernur Koster.
Sekitar kurang lebih satu jam Ketum PPP dan rombongan keluar bersama Gubernur Koster untuk melakukan konferensi pers.
Dalam sambutannya Wayan Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan kerja Staf Khusus Presiden ini untuk membicarakan masalah kemiskinan dan ketahanan pangan di Bali sampai saat ini.

“Terima kasih kepada para awak media atas kerjasamanya dan sudah menunggu dari tadi. Perlu saya sampaikan mengenai pembicaraan kami bersama Bapak Mardiono, seputar masalah kemiskinan dan ketahanan pangan. Kami juga mengobrol masalah politik karena beliau adalah Ketua Umum PPP dan saya kader PDI Perjuangan,” katanya.
Wayan Koster memberikan kesempatan kepada utusan presiden, Mardiono untuk menyampaikan misi dan tugasnya dalam kunjungannya ke Bali. Yang menjadi prioritas program dari pemerintah provinsi Bali ini adalah mempercepat penanganan kemiskinan, supaya angka kemiskinan di Bali dapat diturunkan. Begitu juga ketahanan pangan dari hulu sampai ke hilir jelas Koster.
Sementara itu Utusan Khusus Presiden Bidang Kemiskinan dan Ketahanan Pangan. Mardiono menyampaikan selamat kepada provinsi Bali yang saat ini adalah Hari Ulang Tahun ke-65 Provinsi Bali.
Menurut Mardiono Provinsi Bali sebelum Covid-19, angka kemiskinannya sangat kecil di bawah 3 persen, namun akibat Covid-19 angkanya naik menjadi 4 persen lebih.
“Bagaiman langkah pemulihan angka kemiskinan ini bisa ditangani, dengan mulai pulihnya pariwisata Bali saat ini. Dengan mendata kantong-kantong yang memberikan angka yang tinggi kemiskinannya ada dimana? Ini yang perlu ditindak lanjuti,” ujarnya.
Untuk ketahanan pangan, Bali termasuk yang memiliki ketahanan kemandirian pangan yang harus dipertahankan , dan agar bisa ditingkatkan lagi. Agar surplusnya dapat disumbangkan ke daerah-daerah yang lain yang ada disekitar Bali untuk memangkas transportasi yang jauh.
Berkaitan dengan konsumsi bawang putih yang tinggi yang mengakibatkan defisit perlu dilakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi. Itu lah tujuan dan tugas saya sebagai utusan khusus untuk melakukan kordinasi dan sinkronisasi dalam penanganan kemiskinan dan ketahanan pangan,” ujar Mardiono.
Seperti yang disampaikan oleh Gubernur Koster disamping juga berbicara masalah kemiskinan dan ketahanan pangan, juga berbicara mengenai perkembangan terkini kontestasi politik pasca bergabungnya Golkar dan PAN dalam koalisi besar mendukung capres Prabowo.
Menurut Wayan Koster yang adalah politisi yang sudah kenyang makan asam dan garam, kerasnya politik, tidak membuatnya risau, karena hal ini pernah terjadi saat pilpres 2014 pendukung Jokowi hanya 3 partai PDIP, Nasdem dan PKB.
Hal yang sama juga disampaikan Ketum PPP, bahwa PDIP dan PPP kelahirannya hanya selisih 5 hari. Itu artinya ada kesamaan dalam perjalanannya, sebagai partai yang biasa berjuang dan terbiasa dengan perjuangan yang berat.
“Kami dipusat sudah sepakat untuk saling bekerjasama bukan hanya untuk pemilihan presiden tapi juga untuk pemilu legislatif,” ujarnya Mardiono mengakhiri keterangannya.
[AW]