
Otonan ulang tahun dalam tradisi Hindu Bali sebagai peringatan hari lahir berdasarkan kalender Bali yang menganut sistem candra (bulan) yang lamanya 210 hari , berbeda dengan perhitungan berdasarkan matahari (masehi), yaitu 360 hari.
Dalam kalender Bali (wariga) yang merupakan pengetahuan yang mengajarkan sistem kalender tradisional Bali, yang berguna untuk menentukan hari baik. Dalam pengetahuan wariga , yang terdiri atas lima kerangka antar lain: wuku, wewaran, pananggal-pangalong, sasih, dan dauh. Wuku terdiri atas 30 wuku ; Sinta, Landep, Ukir, Kulantir, Tolu, Gumbreg, Wariga, Warigadean, Julungwangi, Sungsang, Dungulan, Kuningan, Langkir, Medangsia, Pujut, Pahang, Krulut, Merakih, Tambir, Medangkungan, Matal, Uye , Menail, Perangbakat, Bala, Ugu, Wayang , Klawu, Dukut, Watugunung.
Baca juga : Kalender Bali
Otonan sebagi ulang tahun uamHindu Bali berpatokan pada saptawara (wewaran) terdiri atas ; Redite (Minggu), Soma (Senin), Anggara (Selasa), Buda (Rabu), Wraspati (Kemis), Sukra (Jumat), Saniscara (Sabtu). Hari kelahiran orang Hindu Bali dilihat dari wewaran (saptawara) dan wuku misal kelahirannya hari Minggu (Redite) dan wuku Pahang (wuku) maka setiap enam bulan akan berulang ketemu Redite dan Pahang , saat itu lah diperingati sebagai hari Otonan.
Perbedaan Otonan dengan hari ulang tahun adalah dari jangka waktu berbeda juga dari perayaan dengan nilai-nilai budaya dan religiusnya, namun semangat dan tujuannya sama untuk mendoakan agar selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa , agar diberi kesehatan , panjang umur, dan murah rejeki.
Pada saat Otonan dibuatkan beberapa jenis banten sebagai persembahan kepada leluhur dan Istadewata, yang memberikan perlindungan dan keselamatan. Jenis banten yang beragam dan berisi buah-buahan, dan juga diisi ayam panggang, atau jika upacaranya besar akan diisi Babi Guling, tergantung fungsi dan tingkatan upacaranya.
Lain lagi jika otonan bertepatan dengan bulan Purnama, maka akan lebih banyak jenis banten yang dibuat oleh ibu-ibu sebagai persembahan kepada leluhur dan dewa-dewa atau istadewatanya. Semua ini adalah wujud dari bakti umat Hindu kepada sang pencipta.
Penulis: Wirawan
Sumber: kebudayaan, kemdikbud
.